Thursday, August 8, 2019

Cara menghilangkan Tampilan Lets get started office 2016/365


Cara menghilangkan Tampilan Lets get started office 2016/365
Bingung bagaimana menghilangkan Tampilan Office 2016 yang Muncul tulisan Let's try that again Make sure you're online, and try again seperti berikut:
Padahal Office Trial bawaan sudah dihapus, dan diganti dengan Office Professional
Cara menghilangkan Tampilan Office Let's Get Started, Try, Buy dan Activate di Office 2016 yg Biasanya OEM (bawaan dari Laptop yang sudah terinstall dari pabrikan).

Solusi nya menghapus Registry Office 16 > Common > OEM seperti dilansir oleh Microsoft.

Silahkan Buka Registry Editor > hapus Folder OEM di Lokasi berikut :


HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Wow6432Node\Microsoft\Office\16.0\Common\OEM

dan di

HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Office\16.0\Common\OEM


Karena Registry merupakan sebuah basis data yang disusun secara hierarkis yang mengandung informasi mengenai konfigurasi sebuah sistem, mulai dari konfigurasi perangkat keras, perangkat lunak, asosiasi ekstensi berkas dengan aplikasinya hingga preferensi pengguna.


Thursday, February 15, 2018

Pengertian dan jenis Program Afiliasi


Afiliasi merupakan sebuah strategi pemasaran dengan tujuan memperluas jaringan dalam hal marketing dengan memaksimalkan cabang yang teringrai dalam sebuah program afiliasi. Dalam hal ini akan melibatkan dua pihak, pihak pertama yaitu perusahaan yang menyediakan program ini (pemilik produk/jasa) biasanya disebut sebagai affiliate merchant. Pihak kedua yaitu affiliate marketer, yaitu pihak yang ikut serta dalam program afiliasi yang kerjanya turut serta dalam pemasaran produk dari merchant.


Afiliasi ini termasuk salah satu bisnis online yang mudah untuk diikuti. Seorang yang bergabung dengan program ini tidak harus memiliki produk, pengelolaan serta layanan pelanggan. Tugas yang mengikuti program ini hanya sebatas pemasaran (marketing). Dalam melakukan pemasaran bisa saja marketer memasang tools promosi pada blog,website, memasang iklan pada program program periklanan online. Marketer akan mendapatka komisi ketika seseorang melakuka transaksi jika melalui tautan afiliasi-nya. Selain itu untuk bergabung dengan program ini tentu saja gratis.

Program afiliasi ini memiliki bebebrapa jenis. Sehendaknya yang ingin mengikuti program ini harus paham akan jenis program yang akna di ikuti agar tidak terjadi sebuah kesalah pahaman nantinya. Beberapa jenis program afiliasi bisa diklasifikasikan sebagai berikut,:
  1. Pay Per Sale (PPS)
    Pay Per Sale atau biasa disingkat PPS adalah program afiliasi yang memberikan komisi kepada affiliate marketer jika ada produk yang terjual ketika pembeli melakukan pembelian melalui tautan afiliasi dari afiliate marketer ini. Untuk program ini biasanya akan diberikan komisi bagi afiliate berkisar antara 30% hingga 70% dari harga produk. Ilustrasi sederhananya, misalkan anda memasang banner promosi di suatu blog, kemudian pengunjung blog tertarik dan klik banner tersebut. Pengunjung akan di direct ke-halaman seller dan melakukan pembelian, maka anda akan mendapat komisi. Sistem ini telah dirancang dengan teknologi sehingga setiap pembeli yang berasalah dari hasil promo anda akan terdeteksi dengan sendirinya.
  • Pay Per Lead (PPL)
    PPL adalah program afiliasi yang memberi komisi kepada affiliate marketer ketika merekansukses mereferensikan pengunjung yang berasal dari tautan afiliasi marketer,untuk menjadi anggota affiliate merchant. Komisi biasanya akan lebih besar jika mereka melakukan upgrade keanggotan.. Program PPL biasanya berasal dari perusahaan asuransi, finance dan keuangan lain.

  • Pay Per Click (PPC)
    PPC merupakan program afiliasi yang memberi komisi jika ada pengunjung yang mengklik link afiliasi atau iklan yang kita tampilkan pada blog/ website kita. Jadi marketer akan mendapatkan komisi jika ada pengunjung yang klik tautan afiliasi si marketer. Brebicara kemungkinan tentunya dengan semakin banyaktautan yang dipasang dan dipromosikan, akan meningkatkan kemungkinan klik serta mendapatkan komisi bagi si marketer. Besar kecilnya komisi akan tergantung pada jumlah klik dan nilai klik untuk satu tautan.

  • Pay Per Download (PPD)
    PPD merupakan jenis program afiliasi yang memberikan marketer komisi jika ada pengunjung yang melakukan download elalui tautan dari hasil referensi marketer. Biasannya ini untuk perusahaan perusahan yang bergerak dibidang penyediaan program software. Seperti sebuha perusahan yang bergerak di bidang software, aplikasi, games, file, free report, dan produk lainnya yang dimungkinkan untuk diunduh.

  • Strategi Mengikuti Program Afiliasi


    Mengikuti program afiliasi biasanya sudah lumrah dilakukan oleh pemilik website atau blog. Pada website atau blog akan bisa dipasang beragam tools promosi yang telah disediakan oleh affiliate merchant. Namun beberapa program afiliasi juga bisa dilakukan tanpa harus memiliki situs/blog sendiri. Untuk kali ini BPO akan batasi program afiliasi bagi pemilik blog/website saja dulu.

    Syarat utamanya tentu harus memiliki blog/website terlebih dahulu. Setelah itu kita bisa mendaftarkan diri dari berbagai program afiliasi seperti Amazon, Lazada, Gramedia, Pegi-Pegi. Pemilihan program afiliasi yang akan diikuti tentu saja sebisa mungkin disesuaikan dengan konten blog. Jika mengenai pakaian maka ikutilah program dari Amazon dan Lazada misalnya. Jika membahsa tentang wisata,travelling maka disarankan mengunakan pegi-pegi karena mereka bergerak dibidang perhotelan dan ticket.

    Hal ini tergolong penting dengan adanya sinkronisasi antara produk dan konten blog, tentu ketika seorang pengunjung yang sampai diblog ada merupakan pengunjung yang benar-benar lagi membutuhkan informasi tentang bahasan. Niscaya mereka akan tertarik setidaknya dengan iklan program afiliasi anda. Ini akna meningkatkan kemungkinan mereka untuk membeli bukan?

    Hal berikut yang harus diperhatikan adalah kualitas konten pada blog. Dengan konten yang berkualitas tentu pengunjung akna menilai keseriusan anda dalam mengetahui dan menjelaskan permasalahan yang dibahas. Secara tidak langsung akan meningkatkan 'kepercayaan' pada blog anda. Imbasnya tentu mereka tidak akan ragu dengan promosi yang anda tawarkan dari afiliate merchant anda.

    Terakhir anda juga melakukan optimasi SEO. Tujuannya adalah agar blog/website anda akrab dan menjadi top indeks pada mesin pencarian. Tak lain maksudnya tentu meningkatkan pengunjung ke blog/website anda sehingga kemungkinan yang melihat promosi anda tentu lebih banyak. Di samping itu juga harus diperhatika desain blog/website semenarik mungkin dan penempatan tools promosi yang pas. Pastikan  semua pengunjung melihat banner promosi yang dipasang diblog/website.

    6 penyebab kenapa Motor Tidak Bisa Distarter dan Cara Mengatasinya

    Motor todak bisa distarter sama sekali tidak bisa di prediksi dan merupakan salah satu hal yang  sangat menyebalkan. Kita tidak bisa beraktivitas seperti biasa lagi akibat motor tidak bisa distarter. Sebenarnya apa penyebab motor tidak bisa distarter, dan bagaimana mengatasinya? Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan motor tidak bisa distarter :
    ads
    1. Kemasukkan air (Watter Hammer)
    Penyebab pertama dari motor yang tidak bisa distarter adalah karena kemungkinan adanya water hammer di motor anda. apa itu watter hammer? Water hammer merupakan sebuah kondisi dimana adanya air yang secara tidak senagaja masuk ke dalam mesin motor anda, sehingga menghambat proses pemabakaran. Seperti kita ketahui, bahwa api tidak akan menyala apabila ada air. Maka dari itu, water hammer ini akan menyebabkan api tidak akan muncul dan tidak akan membuat mesinmotor anda menyala.
    Bagaimana air bisa masuk ke dalam mesin?
    Ada banyak sekali hal yang dapat menyebabkan mesin anda mengalami water hammer, alias kemasukan air. Namun demikian, biasanya, yang paling sering terjadi adalah karena banjir yang cukup dalam, sehingga air masuk ke dalam mesin. Biasanya air masuk ke dalam mesin melalui :
    • Lubang busi
    • Karburator (masuk dari ventilasi karburator)
    • Masuk ke dalam ruang pembakaran melalui knalpot
    Untuk mencegah terjadinya water hammer ini, hal paling bijak adalah anda jangan pernah menerjang genangan air yang dalam, karena akan sangat berpotensi menyebbkan terjadinya water hammer tersebut. Untuk mengatasi terjadinya water hammer ini, anda bisa membongkar seluruh karbirator dan juga ruang bakar motor anda (bagian head dan juga squish) untuk mengeringkan dan juga membersihkan. Hal ini kemudian akan membantu motor anda bisa distarter lagi.
    1. Busi yang mati
    Penyebab motor tidak bisa distarter berikutnya adalah karena faktor busi yang mati dan juga busi yang basah. busi basah disini bukan basah kaena air atau water hammer, melainkan bash karena terlalu banak bahan bakar yang menempel ataupun karena busi basah karena oli yang merembes sampai ke ruang bakar, sehingga menyebabkan busi tidak mampu mengalirkan api. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab busi mati, seperti :
    • Busi yang basah akibat bensin terlalu banyak dan juga karena oli yang merembes
    • Paking yang sudah tidak bagus, sehingga oli merembes ke busi
    • Kode busi yang tidak swesuai denan spesifikasi mesin motor
    • Usia busi yang sudah terlalu tua, lebih dari masa pakai busi standar
    • Pemilihan busi panas atau busi dingin yang tidak sesuai, sheingga cepat mati. Hal ini biasanya terjadi pada pemilihan tipe busi standar, platinum dan juga busi iridium
    Bagaimana mencegah hal ini agar tidak terjadi?
    Nah, untuk dapat mencegah agar kejadian motor tidak bisa distarter akibat busi mati ii tidak terjadi, maka ada beberapa hal yang bisa anda lakukan,s eperti :
    • Mengganti busi anda secara berkala sesuai dengan anjuran dari pabrik
    • Menggunakan cop busi sesuai standar
    • Menggunakan busi yang sesuai dengan spesifikasi mesin anda. busi yang tidak cocok akan lebih cepat mati dan juga rusak

    1. Sistem pengapian mengalami kerusakan
    Selain dari busi, penyebab motor tidak bisa distarter berikutnya adalah karena faktor pengapian. Ya, pengapian merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam proses starter motor. Apabila pengapian motor mengalami masalah, maka motor tidak akan bisa distarter. Berikut ini adalah beberapa part pengapian yang apabila rusak bisa menyebabkan motor tidak bisa distarter :
    • Kabel koil
    • Koil
    • CDI
    • Platina
    • Spull
    • Magnet
    • Sistem perkabelan pada motor anda (kabel body)
    Komponen – komponen tersebut merupakan jomponen kelistrikan yang sangat berpengaruh terhadap pengapian motor anda. apabila salah satu diantaranya mengalami gangguan dan juga kerusakan, maka hal ini akan menyebabkan motor adna tidak bisa distarter. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengganti part yang rusak dengan part original.
    1. Kerusakan pada dynamo starter dan juga bendiks starter
    Bagi anda yang menggunakan motor berelektrik starter, mungkin sering sekali mengalami hal ini. starter elektrik motor anda tidak bisa digunakan sama sekali, sehingga motor anda tidak bisa distarter. Padahal ketika anda cek, aki dan semua sistem kelistrikan motor anda tidak mengalami masalah sama sekali. Nah penyebab motor tidak bisa distarter tersebut bisa saja berasal dari kerusakan pada dynamo starter dan juga bendik starter pada motor anda. kedua komponen ini merupakan komponen penting yang membantu proses elektrik starter pada motor anda. anda perlu mengecek kedua komponen ini dan melakukan penggantian apabila memang rusak.
    Biasanya, dynamo starter dan juga bendik starter bisa mengalmai kerusakan karan faktor usia, dan kualitas produk yang kurang baik. Maka dari itu, sangat disarankan untuk mengganti komponen tersebut dengan komponen original, sehingga lebih tahan lama dan bisa digunakan lebih baik dan juga optimal.

    1. Aki yang sudah mati
    Nah, aki merupakan salah satu hal yang menyebabkan motor tidak bisa distarter. Hal ini terjadi dalam dua hal atau dua kondisi, yaitu :
    • Aki yang sudah soak, dan tidak sanggup mengangkat starter elektrik
    Pada poin ini, motor anda mungkin masih bisa distarter dengan menggunakan engkol biasa. Namun demikian, starter elektrik motor anda tidak akan bisa bekerja sama sekali, dan apabila motor anda tidak memilki engkol, maka hal ini akan menyebabkan motor anda tidak bisa distarter. Cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengganti aki baru, atau pelakukan pengecasan terhadap aki anda.
    • Aki yang benar – benar mati, sehingg tidak mampu menyediakan listrik bagi motor yang menganut sistem pengapian DC
    Yang kedua, bagi motor yang menganut sistem pengapian DC, atau direct current, aki adlah salah satu elemen yang penting, karena pengapian diatur oleh teganagan dari aki. Apabila aki anda benar – benar mati sama sekali, maka motor yang menganut sistem pengapian DC akan tidak bisa distartter. Dampaknya apabila dipaksakan adalah kerusakan pada komponen CDI. Cara terbaik adalah dengan mengganti aki dengan aki yang baru, agar sistem pengapian bisa berjalan dengan labih optimal lagi.
    1. Kabel kunci kontak atau kunci kontaknya mengalami masalah
    Masalah yang cukup sering terjadi, namun banyak orang dan juga mekanik yang tidak sadar akan maslaah ini. ya, kunci kontak. Kerusakan atau masalah pada kunci kontak dan juga kabel pada kunci kontak juga merupakan salah satu penyebab motor tidak bisa distarter. Biasanya, hal ini terjadi karena kabel terkelupas, atau bagian kunci kontak yang mengalami karat, sehingga tidak mampu memutus dan mnyambung aliran listrik lagi.
    Untuk mengatasinya, anda hanya perlu mengganti kunci kontak motor anda saja dengan yang original tentunya.

    Jenis Ukuran Kertas


    Sering kali kita mendengan berbagai macam ukuran kertas di pasaran seperti A3, A4, F4,kuarto,HVS. Untuk dapat membedakan secara lebih jelas, silahkan disimak pada keterangan berikut ini.

    ukuran kertas A
    Ukuran kertas biasa digunakan pada ukuran cetakan umum (percetakan), perkantoran, dan penerbitan. Dasar ukuran yang digunakan adalah ukuran A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi. Ukuran kertas yang paling umum kita ketahui digunakan ada kertas ukuran A3 dan A4.
    • A0 = 841 x 1189  mm
    • A1 = 594 x 841 mm
    • A2 = 420 x 594 mm
    • A3 = 297 x 420 mm
    • A3+ = 318 x 480 mm
    • A4 = 210 x 297 mm
    • A5 = 148 x 210 mm
    • A6 = 105 x 148 mm
    • A7 = 74 x 105 mm
    • A8 = 52 x 74 mm
    • A9 = 37 x 52 mm
    • A10 = 26 x 37 mm

    Petunjuk cara mengukur aki

    Kondisi normal tegangan aki antara 12-13 Volt (tanpa beban apapun). Cara pengukurannya posisikan penunjuk MT pada posisi Volt meter. Hubungkan kabel positif MT (merah) ke positif aki, selanjutnya hubungkan kabel negatif MT (hitam) ke terminal negatif aki

    Kalau tegangan aki lebih rendah dari 12 Volt sebaiknya di-recharge. karena dengan tegangan segitu, kadang sudah mulai sulit untuk starter otomatis. Tapi kalau tidak langsung diisi ulang, bisa menyebabkan aki lebih cepat ngedrop

    Cara Mengukur tegangan baterai dengan multimeter




    • dengan mengarahkan saklar selektor ke x10 VDC, karena kita tahu tegangan baterai tersebut tidak lebih dari 10 Volt, makanya diarahkan ke x10.
    • Selanjutnya Tempelkan pencolok merah pada kutub positif ( + )
    • Tempelkan pencolok negatif pada kutub negatif ( – )
    • Perhatikan jarum pada multimeter mengarah kenilai berapakah, kita lihat pada skala nilai 0 – 10 saja biar lebih mudah, karena nanti perhitungan juga akan mudah.
    • Maka hasilnya adalah nilai yang ditunjuk tersebut, Misalnya menunjuk 1,5 berarti tegangan baterai tersebut adalah 1,5 Volt.

    Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Digital (Fungsi Ohm / Ohmmeter)


    1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω)
    2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
    3. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
    4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
    5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.64MOhm)
    6. Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
    7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
    8. Nilai Resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau Open Circuit.

    catatan:
    Lihat hasil penunjukkan pada display meter. Jika display meter menunjukkan nilai tegangan tertentu (jika mengguankan posisi dioda) atau nilai hambatan tertentu (jika menggunakan posisi ohm meter) maka berarti dioda masih bagus. Tapi untuk kepastian bagus atau tidaknya tetap harus dilakukan berikut.
    - Hubungkan probe hitam ke kutub katoda dan probe merah ke kutub anoda.
    - Lihat kembali dispaly meter dan pastikan tidak ada penunjukkan nilai tegangan atau nilai hambatan tertentu. Jika ada nilai tegangan atau nilai hambatan berarti dioda sudah rusak (bocor) jika tidak ada berarti dioda masih bagus

    Wednesday, February 14, 2018

    jenis dan macam kabel USB

    Awalnya, kabel USB (Universal Serial Bus) didesain sebagai standar koneksi antara beberapa perangkat, seperti printer, keyboard, mouse, scanner, digital kamera, media player portabel, disk drive dan lain-lain, dengan perangkat komputer. Namun pada perkembangannya kabel USB digunakan juga pada perangkat seperti PDA, smartphone, video game hingga ke charger.
    Kabel USB digolongkan dalam dua kategori yaitu berdasarkan Versi dan Jenis (Type) yang masing-masing memiliki beberapa varian. USB yang berdasarkan versinya mengacu pada kecepatan dan fungsi kabel USB tersebut. Sedangkan USB yang berdasarkan jenisnya mengacu pada bentuk fisik kabel tersebut beserta colokan dan soket (lubang colokan) -nya

    Versi USB
    Berdasarkan versinya kabel USB memiliki 4 versi, yaitu:
    1. USB 1.1
    USB 1.1 logo dan simbol
    Dirilis sekitar Agustus 1998, ini merupakan versi USB pertama yang mulai banyak digunakan di berbagai perangkat elektronik. Versi original-nya, USB 1.0 tidak pernah digunakan pada perangkat elektronik. Memiliki kecepatan puncak hingga 12Mbps (namun pada banyak kasus hanya mampu bekerja dengan kecepatan 1.2Mbps). Memiliki logo berwarna biru dan simbol berbentuk seperti trisula. Versi ini sudah tidak digunakan lagi.
    2. USB 2.0
    USB 2.0 logo dan simbol
    Dirilis sekitar April 2000, memiliki kecepatan maximum hingga 480Mbps pada Hi-Speed mode, atau 12Mbps pada Full-Speed mode. Supply tegangan maximum (max power out put) 2.5V, 1.8A dan tetap berfungsi baik jika dihubungkan dengan versi sebelumnya (backward-compatible with USB 1.1). Memiliki logo berwarna biru dengan tambahan tulisan HI-SPEED di atasnya dengan dasar merah. Simbol seperti trisula dengan tambahan tanda “+” di atasnya. Terkadang hanya berupa trisula saja untuk menunjukkan USB yang digunakan adalah USB 2.0, karena USB 1.1 sudah tidak digunakan lagi.
    3. USB 3.0
    USB 3.0 logo dan simbol
    Dirilis sekitar November 2008, USB 3.0 memiliki kecepatan puncak 5Gbps pada SuperSpeed mode. Dan umumnya konektor dan soket USB 3.0 berwarna biru, sebagai tanda untuk menandakan bahwa konektor atau soket tersebut adalah USB versi 3. Seperti pada gambar berikut:
    Beda USB 3.0 dan USB 2.0

    Dinamakan juga dengan SuperSpeed USB. Memiliki logo dengan tulisan SUPERSPEED dan simbol agak berbeda dengan versi sebelumnya, berupa tambahan huruf S ganda di pangkal trisula. Supply tegangan maximum (max power out put) USB 3.0 ini adalah 5V, 1.8A of power dan kompatibel dengan USB versi 2.0.
    4. USB 3.1
    USB 3.1 logo - SuperSpeed 10 USB
    Dirilis 26 Juli 2013 yang memiliki kecepatan dua kali lipat dari USB 3.0 yaitu 10Gbps. Disebut juga dengan istilah USB SuperSpeed+ atau  SuperSpeed USB 10 Gbps yang menyamai kecepatan standar Thunderbolt (standar Apple) original. Juga kompatibel dengan USB versi 3.0 dan versi 2.0.
    USB 3.1 memiliki tiga profil penghantaran tegangan (Power Delivery) menurut USB Power Delivery Specification, dan memungkinkan perangkat yang lebih besar untuk menyedot tegangan dari penyedia tegangan (host) hingga:
    • 2A pada tegangan 5V (untuk konsumsi tegangan maksimal 10W)
    • 5A pada tegangan 12V (60W)
    • 5A pada tegangan 20V (100W).
    Desain logo sama dengan versi 3.0 dengan tambahan  huruf “+” disebelah tulisan SUpERSPEED dan tulisan 10Gbps dibagian bawah. Kabel USB versi 3.1 ini belum dipakai luas dan diharapkan sudah tersedia dipasaran tahun depan dan pastinya akan menggunakan desain USB Type-C.
    Untuk lebih memudahkan, versi-versi USB ini kami rangkum dalam tabel berikut:
     Kecepatan
    puncak
    Tegangan
    keluar
    maximum
    Arah
    supply
    tegangan
    Konfi
    -gurasi
    kabel
    Dirilis
    USB 1.112 Mbps2.5 V, 500 mAHost ke perangkatType-A ke Type-B1998
    USB 2.0480 Mbps2.5 V, 1.8 AHost ke perangkatType-A ke Type-B2000
    USB 3.05 Gbps5 V, 1.8 AHost ke perangkatType-A ke Type-B2008
    USB 3.110 Gbps20 V, 5 ABi-DirectionalKedua ujungnya Type-C, bisa orientasi terbalik2015
    Jenis USB
    Berdasarkan jenisnya kabel USB memiliki tiga type, yaitu:
    1. USB Type-A
    2. USB Type-B
    3. USB Type-C
    Masing-masing type memiliki 3 varian, yaitu ukuran Standar, Mini dan Micro kecuali Type-C.
    1. USB Type-A
    Type ini juga dikenal dengan USB Standar A. USB Type-A merupakan rancangan asli USB standar yang berbentuk persegipanjang dan rata. Seperti yang kita lihat pada kabel USB umumnya, salah satu ujungnya selalu berbentuk type A ini, yang biasa dicolokkan ke host (induknya) seperti laptop/PC. Pada laptop/PC nya terdapat port atau soket untuk USB Type A standar, yang disebut USB A-female port atau soket USB Type-A.
    Saat ini kebanyakan perangkat seperti laptop, desktop komputer, game console dan media player memilikiport / soket USB Type-A.Konektor USB Type-A versi 2.0 dan versi 3.0
    Masing-masing versi USB di atas, USB 1.1, USB 2.0 dan USB 3.0, menggunakan desain USB-Type A baik itu colokannya maupun soketnya. Sehingga kabel USB Type A, konektor/colokkan-nya dapat dicolokkan ke soket Type-A yang ada di komputer walaupun versinya berbeda. Seperti terlihat pada gambar berikut.
    USB 2.0 dan USB 3.0
    Soket USB sebelah kiri adalah soket USB Type-A versi 3.0, yang sebelah kanan adalah soket USB Type-A versi 2.0. Konektor kabel USB Type-A versi 3.0 atau versi 2.0 dapat dicolokkan ke kedua jenis soket USB pada gambar di atas. Karena memang kabel USB versi terakhir selalu kompatibel dengan versi sebelumnya , istilahnya backward compatible. Namun untuk saat ini versi 1.1 sudah tidak digunakan lagi, tinggal versi 2.0 dan 3.0 saja, dan segera menyusul versi 3.1.
    Dari ke dua gambar di atas, terlihat perbedaan antara USB Type A versi 2.0 dengan versi 3.0. Secara fisik, warnanya berbeda. Versi 2.0 berwarna hitam sedangkan versi 3.0 berwarna biru muda. Pada perangkat elektronik selain warna yang berbeda, kadang diikuti juga oleh simbolnya masing-masing, seperti gambar berikut.
    Simbol USB pada komputer
    Selain ukuran standar, USB Type-A juga memiliki ukuran Mini dan Micro. USB Type A Mini dan USB Type-A Micro. Namun keduanya tidak dipergunakan lagi.
    USB Type-A Mini dan USB Type-A Micro
    2. USB Type-B
    Umumnya, konektor USB Type-B berpasangan dengan konektor USB Type-A pada sebuah kabel USB. Seperti yang sering kita gunakan pada printer atau scanner. Ujung kabel konektor USB Type-B dicolokkan pada printer atau scanner, dan ujung kabel berupa konektor USB Type-A dicolokkan pada laptop/PC.
    Kabel USB Type-B juga memiliki ukuran Standar, Mini dan Micro. Ketiga ukuran USB Type-B ini digunakan secara luas saat ini.
    USB Type-B-Standard-Mini-Micro
    USB Type-B Standar, diistilahkan dengan Standard-B, pertama kali dibuat untuk USB versi 1.1 dan juga digunakan pada USB versi 2.0. Sering digunakan pada perangkat yang cukup besar seperti printer dan scanner yang dihubungkan ke laptop/PC.
    USB Type-B Mini, distilahkan dengan Mini-B USB (atau Mini USB saja), ukurannya jauh lebih kecil dari ukuran USB Type-B Standar. Perangkat portabel yang lama, seperti digital kamera, smartphone dan hardisk portabel banyak menggunaan USB Type-B Mini. Namun perangkat portabel sekarang lebih banyak menggunakan USB Type-B Micro.
    USB Type-B Micro, disitilahkan Micro-B USB (atau Micro USB saja),  memiliki ukuran yang agak lebih kecil dari USB Type-B Mini. Ukuran ini sekarang paling banyak digunakan pada perangkat portabel seperti smartphone dan tablet.
    Nama Micro USB dan Mini USB digunakan untuk nama USB Type-B Mni atau USB Type-B Micro, karena ukuran Mini dan Micro untuk USB Type-A tidak dipergunakan lagi.
    Desain ketiga ukuran diatas digunakan pada USB versi 2.0. Khusus untuk USB versi 3.0, USB Type-B memiliki desain yang agak berbeda dari desain ketiga ukuran di atas, seperti gambar berikut.USB-3 Type-B Standard dan Micro
    USB Type-B Standar 3.0, disebut dengan Standard-B USB 3.0, desainnya hampir sama dengan USB Type-B Standar, namun desainnya mampu menghandle kecapatan USB 3.0 Umumnya kedua ujung konektor USB 3.0 dan kabelnya ini berwarna biru muda seperti gambar di atas.
    USB Type-B Micro 3.0, yang disebut dengan Micro USB 3.0 (atau Micro-B USB 3.0) Ini merupakan desain yang digunakan secara luas pada portabel drive. Salah satu ujung konektor nya yang memakai USB Type-A, berwarna biru muda.
    Sebenarnya ada lagi desain USB Type-B ini, dinamakan USB 3.0 Powered B. Jenis ini memiliki tambahan 2 pin untuk menghasilkan ekstra power kepada perangkat yang menggunakannya. Selain itu ada lagi desain soket yang dinamakan dengan Micro Type-AB. Jenis ini memungkinkan perangkat yang memiliki soket ini berfungsi sebagai perangkat penyuplai tegangan (host) atau atau perangkat penerima tegangan.
    Tidak semua perangkat mengacu pada desain seperti di atas. Desainnya diperuntukkan bagi perangkat tertentu. Contoh yang terkenal adalah iPhone dan iPad. Salah satu ujung kabel USB, desainnya memiliki 30 pin atau dinamakan Lightning Connector. Sedangkan ujung kabel lainnya tetap sama menggunaan USB Type-A.
    3. USB Type-C
    Secara fisik ukuran konektor dan soket USB Type-C hampir sama dengan Micro-B USB di atas. Ukurannya hanya 8.4 mm x 2,6 mm. Artinya, ukuran ini cukup kecil jika digunakan pada perangkat portabel yang tipis. Kedua sisi soket dan konektor memiliki bentuk dan ukuran yang sama, sehingga walau orientasinya terbalik saat dicolokkan, konektor akan tetap masuk. Desainnya memang untuk memudahkan konsumen sehingga kita tidak perlu khawatir akan salah orientasi saat menancapkan konektor ke perangkat kita.Type C USB
    Desain USB Type-C akan mendukung USB versi 3.1 yang memiliki kecapatan puncak 10 Gbps dan mampu menghantar tegangan supply hingga 20V (100W) dan 5A. Bandingkan dengan sebuah Notebook yang membutuhkan power hanya 60 W. Ini berarti ke depannya, mengecas sebuah laptop laptop sama seperti mengecas sebuah smartphone atau tablet, hanya menggunakan sebuah kabel USB. Saat ini pun USB Type-C sudah digunakan pada Apple Macbook 12-inch untuk mengecas powernya. Ini merupakan notebook pertama yang menggunakan USB Type-C. Berikut gambar perangkat yang sudah menggunakan USB Type-C.
    USB Type-C
    USB Type-C juga didesain untuk mampu menghantar tegangan supply dalam dua arah (bi-directional power). Jika memang memungkinkan, perangkat yang selama ini minta diisi tegangan dari laptop misalnya, dengan kabel USB-Type C ini perangkat juga bisa mengisi tegangan (ngecas) laptop jika laptopnya kehabisan tegangan. Dengan USB Type-C ini kehadirannya kelak akan mengurangi jumlah pemakaian kabel pada sebuah perangkat.