Listrik rumah anda sering mati (saklar off) saat menyalakan ac, komputer, setrikaan maupun televisi secara bersamaan ? Tagihan listrik tiba-tiba naik setelah instalasi listrik rumah diperbaiki petugas PLN ?? berikut ini sumber masalahnya.
Hal
paling utama yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah berapa Watt
(daya listrik) yang terpasang di rumah kita. Untuk mengetahuinya cukup
mudah kok, kita cukup meneliti bagian saklar (switch on/off) di box
listrik PLN yang biasanya terpasang di dinding luar rumah kita.
Seperti ini box listrik PLN-nya.
kita teliti bagian saklar-nya (area yang tidak ditandai warna biru) di gambar berikut.
Jika dilihat lebih dekat wujud saklarnya seperti ini.
yang ditandai warna kuning itu angkanya menunjukan nilai Ampere = 10 A (Ampere)
yang ditandai warna merah itu angkanya menunjukan nilai Voltase = 230 Volt
sedangkan yang ditandai warna biru itu merupakan kode register / segel
yang berarti ini saklar milik (dipasang oleh) PLN. Keasliannya bisa diteliti dibagian ini.
yang ditandai warna merah itu angkanya menunjukan nilai Voltase = 230 Volt
sedangkan yang ditandai warna biru itu merupakan kode register / segel
yang berarti ini saklar milik (dipasang oleh) PLN. Keasliannya bisa diteliti dibagian ini.
Nah, nilai Watt (daya listrik) itu diperoleh dari :
Watt = A (Ampere) x (dikalikan) V (Volt)
Watt = 10A x 230V = 2300 Watt
Watt = 10A x 230V = 2300 Watt
Itu artinya installasi listrik PLN yang terpasang di rumah (penulis) dayanya = 2300 Watt
Saklar ini di dunia kelistrikan lebih dikenal sebagai MCB (Miniature Circuit Breaker).
MCB, dibaca “em si bi”
MCB, dibaca “em si bi”
MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker yang memiliki
fungsi sebagai pemutus arus listrik jika arus listrik mengalami kenaikan
secara mendadak atau perlahan hingga mencapai batas maksimal kemampuan
MCB, selain itu MCB juga berfungsi sebagai pengaman hubung singkat. MCB
merupakan salah satu pengaman arus listrik yang menggunakan bimetal
sebagai komponen utama, bimetal adalah dua lapis logam yang memiliki
koefisien muai yang berbeda dan disatukan dengan posisi sejajar,
sehingga ketika arus listrik yang mengalir pada bimetal melebihi batas
maka akan menimbulkan panas dan bimetal menjadi bengkok karena logam
yang memiliki muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang sedangkan
logam yang memiliki muai lebih rendah akan memuai lebih pendek. Sehingga
logam yang memiliki muai lebih tinggi akan membengkok ke arah logam
yang memiliki muai lebih rendah, bimetal yang membengkok akan memicu MCB
untuk off. Selain itu MCB juga menggunakan elektromagnetik sebagai
komponen utama, jika bimetal berfungsi memutus arus listrik lebih maka
elektromagnetik berfungsi memutus arus listrik jika terjadi hubung
singkat.
penulis lebih suka menyebutnya sebagai Master Saklar (saklar utama), hal ini karena jika saklar ini di switch off (matikan), maka listrik seluruh bagian rumah kita juga otomatis padam (mati).
Aliran listrik yang lewat Master Saklar ini pada tipe perumahan yang
cukup modern, biasanya akan didistribusikan lagi secara terpisah melalui
dua atau beberapa MCB yang biasanya terletak di dinding dibalik box
listrik PLN ini.
Seperti ini bentuk kumpulan MCB yang biasanya terletak di dinding
dibalik Master Saklar, dan biasanya terletak di dalam rumah kita.
Mengapa dari satu Master Saklar harus dipecah lagi menjadi beberapa saklar (MCB) ??
Hal ini lebih agar lebih mengamankan jaringan listrik terutama peralatan
elektronik dalam rumah kita. setiap saklar (MCB), atau penulis lebih
suka menyebutnya sebagai Mini Saklar, mewakili area kecil jaringan listrik dalam rumah kita secara terpisah.
Artinya jika terjadi kegagalan / koslet atau kelebihan beban listrik di
area tertentu rumah kita (misalnya di kamar), maka “biasanya” Mini
saklar ini yang otomatis turun (off), bukannya Master Saklar.
Mini saklar (MCB) berfungsi mencegah kelebihan beban / koslet menyebar ke seluruh jaringan listrik di bagian lain rumah kita.
Ukuran / kapasitas beban maksimal (Watt / daya listrik) yang boleh
ditangani oleh Mini saklar (MCB) ini, tidak boleh melebihi Master
Saklar-nya. Artinya jika master saklarnya menggunakan tipe 10A
(ampere), maka Mini saklar nilai maksimalnya adalah 10A (ampere) juga,
segera ganti Mini Saklar di rumah anda jika nilai Ampere-nya melebihi
nilai Ampere dari Master saklar. Jangan khawatir,
- Mini
saklar bisa kita ganti sendiri tanpa bantuan petugas PLN, karena
biasanya Mini saklar ini tidak mempunyai segel khusus PLN, sehingga
mudah dibongkar pasang. Juga tidak akan kena sangsi dari PLN jika kita
hanya menggati Mini saklar yang rusak
Lalu idealnya berapa Ampere (A) yang sebaiknya digunakan oleh Mini saklar (MCB) rumah kita ??
Jawabannya tergantung beban / daya listrik yang dibutuhkan masing-masing area dalam rumah kita.
Anggaplah di dalam kamar kita terpasang AC yang butuh daya listrik 1000
Watt, dan komputer (PC) yang butuh daya 200 Watt, serta lampu kamar yang
hanya butuh 23 Watt, maka total daya listrik yang dibutuhkan area kamar
kita itu menjadi
Total daya = 1000 Watt + 200 Watt + 23 Watt = 1223 Watt
Maka Mini saklar (MCB) yang menangani area kamar kita itu bisa kita
pakai yang berukuran 6 (enam) Ampere. Yang mana beban maksimal yang bisa
ditampung Mini saklar (MCB) menjadi
Beban Max Mini Saklar (MCB) = 230V x 6A = 1380 Watt
Sesuai dengan total daya yang kita butuhkan untuk area kamar kita (1223
Watt), jika kita pakai yang tipe 4 (empat) Ampere, maka beban maksimal
yang bisa ditampung Mini saklar (MCB) itu =
230V x 4A = 920 Watt
Kurang dari yang kita butuhkan (1223 Watt), akibatnya jika dipaksakan
pakai Mini saklar 4A, akan sering terjadi padam (off) listrik di area
kamar kita. Jauh lebih ideal pakai yang tipe 6A.
Berdasarkan informasi ini, anda bisa mengkalkulasi / menghitung ulang
daya listrik dari masing-masing area dalam rumah anda agar anda bisa
menggunakan Mini saklar (MCB) yang ukuran Ampere-nya lebih sesuai.
Jangan sekali-kali menggunakan Mini saklar (MCB) yang nilai Ampere-nya
melebihi Master saklar, bahaya !! karena fungsi pemutus listrik
otomatis-nya tidak akan bekerja maksimal jika terjadi koslet / kelebihan
beban, akibatnya bisa bikin rusak Master saklar-nya juga, bahkan
kemungkinan terjadi kebakaran akibat koslet bisa lebih besar.
Penggunaan Mini saklar dengan nilai Ampere yang sesuai, secara otomatis
akan membuat listrik di area tertentu rumah kita jauh lebih efisien dan
aman, juga tagihan listrik tidak akan membengkak karena daya listrik
yang disalurkan tidak berlebih.
Seperti ini gambaran penggunaan Mini saklar dalam bentuk yang mudah dipahami,
yang dimulai dari bagian Master saklar (MCB) yang biasanya ada di dinding luar rumah,
menuju ke kumpulan Mini saklar (MCB) yang biasanya ada di dalam rumah.
Kabel warna-warni (kuning, hijau, merah) itu mewakili jalur listrik menuju
ke area tertentu dalam rumah kita.
yang dimulai dari bagian Master saklar (MCB) yang biasanya ada di dinding luar rumah,
menuju ke kumpulan Mini saklar (MCB) yang biasanya ada di dalam rumah.
Kabel warna-warni (kuning, hijau, merah) itu mewakili jalur listrik menuju
ke area tertentu dalam rumah kita.
Gambar pertama
Master Saklar = 10 A (Ampere)
Mini Saklar = 10 A (Ampere)
rekomendasi maksimal pada mini saklar,
tapi penggunaan 10 A (Ampere) jika ternyata daya listrik yang kita gunakan ternyata
lebih kecil dari itu, ini mengakibatkan ketidak efisien alias pemborosan listrik,
akibatnya tagihan listrik akan selalu tinggi tiap bulannya.
Master Saklar = 10 A (Ampere)
Mini Saklar = 10 A (Ampere)
rekomendasi maksimal pada mini saklar,
tapi penggunaan 10 A (Ampere) jika ternyata daya listrik yang kita gunakan ternyata
lebih kecil dari itu, ini mengakibatkan ketidak efisien alias pemborosan listrik,
akibatnya tagihan listrik akan selalu tinggi tiap bulannya.
Gambar kedua
Master Saklar = 10 A (ampere)
Mini saklar = 6 A (Ampere),
rekomendasi efisien (kalkulasi ulang) pada mini saklar,
jika daya yang kita pakai ternyata lebih besar, akan sering mengakibatkan Mini saklar sering
mati (off), tagihan listrik akan cukup hemat tiap bulannya.
Master Saklar = 10 A (ampere)
Mini saklar = 6 A (Ampere),
rekomendasi efisien (kalkulasi ulang) pada mini saklar,
jika daya yang kita pakai ternyata lebih besar, akan sering mengakibatkan Mini saklar sering
mati (off), tagihan listrik akan cukup hemat tiap bulannya.
Gambar Ketiga
Master Saklar = 10 A (Ampere)
Mini saklar = 16 A (Ampere),
ini sangat berbahaya, karena fungsi MCB pada mini saklar tidak akan berjalan,
akibatnya Master Saklar yang akan sering mati (off) kalau terjadi kelebihan beban,
bahkan bisa mengakibatkan kebakaran akibat kelebihan beban.
Tagihan listrik tiap bulan dipastikan akan tinggi sekali.
Master Saklar = 10 A (Ampere)
Mini saklar = 16 A (Ampere),
ini sangat berbahaya, karena fungsi MCB pada mini saklar tidak akan berjalan,
akibatnya Master Saklar yang akan sering mati (off) kalau terjadi kelebihan beban,
bahkan bisa mengakibatkan kebakaran akibat kelebihan beban.
Tagihan listrik tiap bulan dipastikan akan tinggi sekali.
Gambar Keempat
Master Saklar = 10 A (Ampere)
Mini Saklar, bervariasi = 6 dan 10 A (Ampere),
ini setelah kita melakukan kalkulasi tepat terhadap kebutuhan daya listrik masing-masing
area dalam rumah, hasilnya daya listrik menjadi lebih efisien penggunaannya, tagihan listrik
tiap bulan akan menjadi lebih hemat.
Master Saklar = 10 A (Ampere)
Mini Saklar, bervariasi = 6 dan 10 A (Ampere),
ini setelah kita melakukan kalkulasi tepat terhadap kebutuhan daya listrik masing-masing
area dalam rumah, hasilnya daya listrik menjadi lebih efisien penggunaannya, tagihan listrik
tiap bulan akan menjadi lebih hemat.
Beli MCB berkualitas.
Untuk mengganti Mini saklar (MCB) sesuai dengan yang kita butuhkan (hasil kalkulasi ulang), di pasaran ada banyak merek MCB (baca “em si bi”) yang beredar / dijual, berhati-hatilah dalam memilih MCB ini, rekomendasi yang bisa penulis berikan :
Untuk mengganti Mini saklar (MCB) sesuai dengan yang kita butuhkan (hasil kalkulasi ulang), di pasaran ada banyak merek MCB (baca “em si bi”) yang beredar / dijual, berhati-hatilah dalam memilih MCB ini, rekomendasi yang bisa penulis berikan :
carilah yang bermerek “Merlin Gerin” atau yang bermerek “Schneider”
jangan gunakan MCB yang tidak jelas mereknya (Made in China), biasanya
akan mudah rusak saat kita pakai, MCB abal-abal tidak akan tahan lama,
satu minggu / bulan pemakaian biasanya akan langsung rusak.
kisaran harga = Rp 35.000 sampai Rp 45.000
Beli sesuai dengan nilai Ampere yang anda inginkan, jangan lebih
besar dari nilai Ampere Master saklar, kalau bisa dikalkulasi lagi
kebutuhan dayanya, agar jauh lebih efisien pemakaian listrik dan tagihan
listrik bisa hemat tiap bulannya.
Cara Mengganti Mini Saklar (MCB)
1. Siapkan lampu senter, obeng minus berukuran sedang, obeng plus berukuran sedang, MCB baru yang kita beli
2. Matikan Master saklar yang terdapat di dinding luar rumah kita
3. Buka tutup box tempat Mini Saklar di dalam rumah kita
4. Pastikan letak Mini Saklar mana yang akan kita ganti
Yang penulis tandai :
- warna merah = Mini saklar (MCB) yang kualitasnya jelek akan penulis ganti
- warna Kuning = Mini saklar (MCB) yang nilai Ampere-nya melebihi Master saklar, harus diganti
Yang penulis tandai :
- warna merah = Mini saklar (MCB) yang kualitasnya jelek akan penulis ganti
- warna Kuning = Mini saklar (MCB) yang nilai Ampere-nya melebihi Master saklar, harus diganti
5. Lepaskan 2 kabel (atas dan bawah) yang masuk ke dalam Mini Saklar
yang akan kita ganti, dengan menggunakan obeng minus / plus yang telah
kita siapkan
6. Hapalkan warna / urutan kabel yang kita lepas itu
8. Setelah Mini saklar terlepas, pasang mini saklar yang baru ke tempatnya (pengganti)
9. Pasang kembali dua kabel (atas dan bawah) ke dalam Mini saklar yang baru, kencangkan penahannya dengan obeng minus / plus
10. Nyalakan kembali Master Saklar di luar dinding rumah kita
11. Cek / nyalakan Mini saklar yang baru itu, coba daya listriknya
dengan menyalakan peralatan listrik / elektronik di area rumah yang
ditangani oleh Mini saklar ini.
12. Jika tidak ada efek Mini saklar turun / mati (off), berarti anda sukses ganti Mini saklar (MCB).
13. Pasang kembali tutup box Mini saklar, tandai dengan label tulisan,
area listrik rumah yang ditangani oleh masing-masing saklar
Pada saat bayar listrik di bulan berikutnya, coba anda bandingkan dengan tagihan listrik di bulan sebelumnya
Semoga lebih hemat lagi tagihan listriknya
Semoga lebih hemat lagi tagihan listriknya
Semoga Bermanfaat.
Gambar disamping adalah contoh MCB umum yang biasa dipakai di instalasi
listrik rumah. Ada perbedaan antara MCB milik PLN yang terpasang di kWh
meter dengan milik pelanggan yang dijual secara umum. Yang pertama
adalah warna toggle switchyang berbeda (dalam produk dari produsen MCB yang sama, milik PLN memiliki warnatoggle switch biru
dan yang dijual untuk umum berwarna hitam) dan kedua adalah tulisan
“Milik PLN” pada MCB yang dipasang di kWh meter. Walaupun ada juga
produsen MCB lainnya yang menggunakan warna toggle switch biru untuk produk yang dijual di pasaran.
Sekarang, mari kita bahas kode dan simbol yang tertulis dalam nameplate MCB tersebut.
1. Simbol dengan angka 1 dan 2
Ini adalah simbol dari fungsi MCB sebagai proteksi beban penuh dan
hubung singkat (penjelasan detail bisa dilihat pada tulisan bagian
pertama “”MCB sebagaiProteksi dan Pembatas Daya Listrik“”). Dari gambar tersebut, hal ini juga menjelaskan bahwa MCB ini adalah 1 pole (karena hanya ada 1 simbol saja). Bila ada dua simbol berdampingan, maka MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di perumahan adalah tipe MCB 1pole, yaitu hanya kabel phase saja yang diproteksi.
2. NC45a
Merupakan MCB model number yang ditentukan dari produsen MCB. Lain produsen berarti lain model number. Sebagai tambahan informasi, model NC45a ini adalah MCB yang diproduksi untuk keperluan perumahan secara umum.
3. C16
Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe “C”, dengan proteksi magnetic trip sebesar 5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari MCB) dan angka “16” adalah rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling penting dalam MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenairating arus ada di bagian berikutnya.
4. 230/400V
Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai dengan tegangan listrik PLN 220V.
5. 4500 dan 3
“4500” menunjukkan rated breaking capacity MCB, yaitu kemampuan
kerja MCB masih baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya terjadi
saat hubung singkat arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan
berpotensi rusak. Dan angka “3” adalah I2t classification, yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB.
6. 12002
Catalog Number dariprodusen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat pembelian.
7. LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898
Menandakan bahwa MCB ini sudah lolos uji di LMK PLN (LMK : Lembaga
Masalah Kelistrikan). Sedangkan tiga kode selanjutnya menyatakan bahwa
MCB dibuat dengan mengacu kepada standard-standard teknis yang ditetapkan baik nasional maupun internasional.
8. I-ON pada toggle switch
Menandakan bahwa MCB pada posisi “ON”. Untuk posisi “OFF” maka simbolnya adalah “O-OFF”.
9. SNI
MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).
Bagi anda yang merasa awam mengenai listrik, apalagi soal MCB ini, tidak perlu pusing-pusing untuk mengertinameplate MCB. Hal yang paling penting dalam memilih MCB yang hendak dibeli adalah kode rating arus MCB yang sesuai kebutuhan, seperti contoh diatas yaitu kode “C16”, yaitu rating arus MCB sebesar 16A dengan tripping curve tipe
“C”. Kode lain yang perlu diperhatikan adalah kode “LMK” serta “SNI”
yang berarti produk ini sudah memenuhi standard tersebut.
Rating MCB dan Daya listrik PLN
Contoh yang dibahas dalam bagian sebelumnya menggunakan MCB dengan rating 16A dan tripping curve type “C”. MCB yang dijual dipasaran mempunyai rating arus yang bermacam-macam sesuai kebutuhan. Saat membeli MCB, kita cukup menyebutkan rating arus MCB yaitu berapa ampere dan tujuan pemakaian yaitu untuk perumahan.
Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan
tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang
terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik
perumahan sesuai ratingarus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.
Tabelnya seperti ini:
Rating Arus Miniature Circuit Breaker |
Daya Listrik PLN
|
2A
|
450VA
|
4A | 900VA |
6A
|
1300VA
|
10A | 2200VA |
16A
|
3300VA
|
Rumusnya adalah : Rating Arus MCB x 220V (Tegangan listrik PLN).
Hasil perhitungannya adalah angka pembulatan. Jadi bila langganan
listrik PLN sebesar 1300VA maka MCB yang dipasang di kWh meter memiliki rating 6A.
Berikut adalah contoh MCB dengan berbagai rating arus.
Dari kiri ke kanan, rating arus MCB adalah 16A (dari C16), 6A
(dari C6) dan 6A (dari CL6). MCB paling kanan adalah milik PLN yang
terpasang di kWh meter dengan tipe C32N dan tripping curve tipe “CL” (hampir sama dengantripping curve tipe “C”). Bisa dilihat warna toggle switch biru dan tulisan “MILIK PLN”.
Tambah daya listrik PLN
Setelah mengetahui fungsi, kode-kode MCB dan hubungannya dengan daya
listrik PLN, maka menjadi jelas bahwa dalam hal menambah daya listrik
PLN, petugas PLN cukup mengganti MCB yang dipasang di kWh meter denganrating arus
yang sesuai. Tentunya setelah proses administrasinya diselesaikan.
Misalnya menambah daya listrik dari langganan 1300VA ke 2200VA, maka
MCB-nya diganti dari 6A ke 10A.
Hanya
saja ada faktor yang perlu diperhatikan saat melakukan tambah daya
listrik PLN, yaitu faktor kapasitas dari instalasi listrik rumah itu
sendiri. Jika anda melakukan tambah daya dari 1300VA ke 2200VA maka akan
ada penambahan daya listrik lebih dari 150% kapasitas.
Salah satu faktor yang harus menjadi perhatian adalah ukuran kabel jalur
utama yang terpasang pada instalasi listrik rumah, apakah mampu
menghantarkan arus sebesar 10A dari sebelumnya 6A.
Salah satu cara mudahnya adalah pastikan ukuran kabel eksisting untuk jalur utama paling tidak berukuran minimal 2.5mm (memiliki kuat hantar arus minimum 19A keatas). Tapi bila tambah daya hingga mencapai 3300VA atau MCBrating arus 16A, maka ukuran kabel harus dinaikkan.
Efek pada kabel yang dilalui arus listrik mendekati kapasitas nominalnya
adalah kabel menjadi panas, dan bila kualitas kabel kurang baik atau
sudah berumur, maka bisa terjadi kerusakan isolasi kabel dan berakibat
terjadi kebocoran arus listrik.
Kasus lainnya adalah bila rumah yang akan dinaikkan daya listriknya
ternyata pada awalnya berlangganan listrik 450VA, kemudian dinaikkan
menjadi 900VA dan kemudian karena kebutuhan akan listrik meningkat lagi
maka dinaikkan menjadi 1300VA,dan saat tambah daya ternyata tidak
diikuti peningkatan kapasitas hantaran pada instalasi listrik rumah.
Untuk kasus ini perlu dipastikan kondisi kabel listrik dan juga
ukurannya yang sesuai.
Apa saja faktor yang perlu diperhatikan dalam membeli MCB.
Ada berbagai jenis MCB yang ada dijual di pasaran dari berbagai pabrik pembuat MCB, dengan harga yang bervariasi sesuai rating dan spesifikasinya. Pertanyaannya, bagaimana memilih MCB yang berkualitas baik?
Salah satu yang sering ditekankan oleh Pemerintah adalah pilihlah produk
yang berlabel “SNI”. Masalahnya adalah, mungkin banyak produk dengan
kualitas rendah ataupun merk MCB yang dipalsukan yang juga diberi label
“SNI”. Nah..inilah salah satu hal yang tidak mudah. Salah satu caranya
adalah cermati harga jualnya. Ada MCB yang dijual dengan harga sangat
murah dari produsen yang tidak terkenal. Logikanya, bila harga jual
sudah murah, berapa ongkos produksinya dan apa material yang dipakai
dengan harga semurah itu. Bila material yang dipakai tidak sesuai
standard atau berkualitas jelek, maka efeknya adalah MCB tidak bekerja
sesuai rating-nya.
Hal ini berbahaya bagi instalasi listrik terutama pada kabel bila terjadi hubung singkat, yaitu MCB tidak trip atau
turun sehingga arus hubung singkat yang luar biasa besar tetap terjadi
dan merusak isolasi kabel sehingga timbul percikan api yang dapat
mengakibatkan kebakaran. Karena itu belilah MCB yang berkualitas baik
mengingat fungsinya yang cukup vital sebagai proteksi dari system
instalasi listrik rumah.
Semoga artikel mengenai MCB yang dibagi dalam dua tulisan ini cukup
bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf bila alur pembahasannya banyak
berhubungan dengan hal-hal teknis. Kita berusaha membuatnya mudah
dimengerti. Silahkan bila ada yang ingin menambahkan, koreksi ataupun
sharing mengenai penggunaan MCB ini
No comments:
Post a Comment